Kamis

Merasa Dianak Tirikan.
Saya kader PMII jurusan Management Dakwah, nama keren saya Mr. L. Saya ingin menyalurkan curahan hati saya yang juga merupakan curahan hati temen-temen saya.  Semenjak kajian di PMII, saya merasa jurusan MD ini dianaktirikan, udah jumlahnya sedikit dan tidak punya kelompok seperti jurusan - jurusan lain yang dikelompokkan, misalnya jurusan Komunikasi dengan KPI dan sebagainya. Tolong redaksi corong mencarikan jalan keluar untuk maslah saya. Terima kasih ya, untuk corong maju terus, ku tunggu tulisan-tulisan corong. Ok


Jawaban dari Ketua Rayon
“Untuk Sahabat Mr.L yang kami sayangi, sejujurnya kami tidak pernah menganaktirikan ataupun menganakemaskan, sebelah pihak manapun. Akan tetapi pembagian yang saat ini memang benar-benar dibagi sesuai dengan jurusan yang se-faqnya. Berdasarkan pengalaman yang pernah terjadi, sebenarnya dulu Jurusan Management Dakwah di gabungkan dengan jurusan Komunikasi, sedang jurusan KPI tidak punya kelompok karena jumlahnya yang membludak.  Tetapi yang terjadi justru pemikiran yang berseberangan dan sering bertentangan terhadap isi kajian itu sendiri.   Dari itu kami sengaja mengutamakan jurusan Management Dakwah, bukan dianaktirikan. Karena jurusan MD memang satu-satunya di kampus kita. Untuk Mr. L semangat terus untuk berproses di PMII.”

Tidak Semangat Kajian

Saya kordinator angkatan 2010, nama  keren saya Kriwul. Saya merasa kesulitan untuk mengumpulkan sahabat-sahabat alumni MAPABA, karena sahabat-sahabat angkatan saya banyak yang tidak semangat untuk diajak kajian.  Bagaimana caranya supaya saya selaku koordinator  bisa mengumpulkan sahabat-sahabat untuk semangat dalam belajar di PMII Rayon Dakwah? Kasi saran ya corong.

Jawaban dari Sahabat Saiful Islam (Robert J)
“ Begini adik Kriwul, untuk mengajak sahabat-sahabat kamu supaya semangat berproses di PMII, kamu terlebih dahulu harus memahami karakter dari sahabat-sahabat  kamu. Bagi yang suka belajar dengan sambil jalan-jalan, ajak  jalan-jalan. Bagi yang suka diskusi ajak dia diskusi. Kemudian setelah kamu tau kesukaan dari sahabat-sahabat  kamu, baru kamu diskusikan bersama untuk membuat agenda kegiatan dengan sahabat-sahabat kamu. Supaya kamu tidak kesulitan, kamu minta bantuan kepada pengurus Rayon supaya kamu bisa didampingi dalam diskusi maupun yang lain. Yang pasti semua bakat dari sahabat-sahabat PMII akan difasilitasi oleh Rayon, supaya bisa menjadi kader yang multidimensi. Semangat Kriwul. Dalam belajar  memang butuh proses”. (alumni PMII Dakwah yang saat ini menjadi pengurus cabang Surabaya sekaligus menempuh program S2 di IAIN Sunan Ampel Surabaya)

Minta Rubrik Puisi & Cerpen
Untuk redaksi corong, angkatan 2010, tidak semuanya bisa menulis opini mupun artikel. Ada juga yang suka menulis cerpen. Rubrik corong kan tidak menyediakan spasi buat cerpen dan puisi tolong dikasi spasi dong supaya karya kita juga bisa dibaca oleh sahabat-sahabat yang lain!
Jawaban dari Crew corong
“ Di media cetak corong untuk rubrik opini dan cerpen memang masih belum tersedia, karena redaksi hanya memuat tulisan-tulisan yang ilmiah seperti opini artikel, kolom esai dan sebagainya. Tetapi untuk sahabat-sahabat yang suka menulis cerpen dan opini jangan kawatir. Corong tidak hanya media cetak saja melainkan juga media online, untuk puisi dan cerpen bisa dimuat di corong online dengan cara kirimkan karya sahabat ke www.corongbuletin@yahoo.com dengan menyertakan foto serta identitas diri.”
Pengen ikut PKD tapi gak ada uang?
Corong, saya sebetulnya pengen banget ikut pelatihan PKD, tetapi karena keuangan saya untuk bulan-bulan ini menipis karena banyak digunakan untuk membeli buku jadi uang saya tidak cukup untuk bayar uang pendaftaran PKD, kira-kira bisa hutang gak?

Jawaban dari ketua PKD (Chabib)
“PKD merupakan pelatihan yang sangat penting bagi kader PMII jadi kalau pengen benar-benar mateng dalam berproses di PMII jadi harus ikut PKD (Pelatiahn Kader Dasar), persoalan uangnya masih belum ada itu tidak menjadi masalah.  Bisa membayar setelah pelatihan PKD. Yang terpenting keseriusan dan ketelatenan sahabat dalam berproses di PMII.”
Kalau ketemu tidak nyapa!
Saya sahabati PMII semester dua, saya sering bertemu dengan senior senior baik, OC, SC maupun pengurus Rayon, tapi kalau ketemu tidak nyapa sama adiknya, kalau adiknya duluan yang mau nyapa kan malu, takutnya dibilang sok akrab. hehe. Tolong ya cak kalau ketemu adik-adiknya disapa, biar adiknya seneng.
Jawaban dari mantan Rayon 2010 (Sahabat Subagyo)
Bukan maksud tidak mau nyapa atau sombong adik, tapi mungkin cacak-cacaknya lupa, atau tidak tau namanya adik, jadi supaya lebih akrab, kalau adik ketemu cacak-cacaknya yang tidak nyapa karena lupa tolong atau karena yang lainnya tolong disapa duluan ya, gak usah gengsi atau sungkan. Kan satu keluarga besar PMII Dakwah. Ingat, senior juga manusia.
Oneng*

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes