Minat mahasiswa terhadap organisasi ekstra kampus mengalami dekadensi kredibilitas, fakta ini bersumber dari polling yang sudah didapat oleh litbang Corong di halaman sebelumnya. Ternyata yang mempunyai minat terhadap organisasi ekstra kampus, setelah melihat kualitas organisasi ekstra kampus responden. Cuma 23,0% yang menyatakan organisasi ekstra kampus berkualitas. Maka dari itu kredibilitas dan interest para kader saat ini harus dibangun dengan beberapa cara.
Di sisi lain berbicara organisasi ekstra kampus, PMII adalah organisasi ekstra kampus terbesar di Jawa Timur. Faktanya dari tahun ke tahun ternyata PMII sebagai organisasi ekstra kampus masih mempunyai kuantitas dan kredibilitas yang tinggi, ini terbukti juga dalam litbang corong PMII mendapatkan 28,7% responden dan lebih banyak memilikinya dari organisasi ekstra kampus yang lainnya. Maka PMII ke depan harus menjaga kredibilitas dan jati dirinya sebagai organisasi terbesar dan harus mempunyai peningkatan responden selanjutnya.
Banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya dekadensi kredibilitas dalam sebuah organisasi diantaranya tidak apatis. Apatis itu akan hilang apabila rasa ingin berorganisasi lahir dari diri kita sendiri, bukan dari orang lain. Maka dengan itu, PMII sebagai salah satu dari organisasi ekstra kampus memberi media terhadap kadernya dan orang-orang yang sudah terstruktur di dalamnya, baik dalam pengembangan skill dan ideologi.
Dari itu bagi kader PMII disarankan jangan hanya menjadi pasif, dan jangan pernah bertanya apa yang sudah diberikan PMII kepada para kader. Akan tetapi apa yang sudah kita berikan pada PMII. Karena sudah jelas bahwasanya organisasi ekstra kampus ini pasti akan memberikan konstribusi terhadap para kader pergerakan.
Untuk membangun ini semua, pertama kali, yang harus dibangun pada diri kita ialah interest kita terhadap organisasi ekstra kampus khususnya PMII. Karena dalam ranah akademis kita butuh dinamisasi pengetahuan. Itu semua tidak akan didapat di perkuliahan secara maksimal, melainkan itu semua akan didapat di organisasi ekstra kampus (PMII).
Berhubung PMII adalah salah satu organisasi ekstra kampus yang memberikan konstribusi konkrit dalam ranah ideologi dan skill, banyak fakta sosial yang terjadi di kalangan mahasiswa saat ini. Mereka apatis dan tidak memiliki interest terhadap organisasi ekstra kampus hal ini yang perlu dipecahkan bersama. Padahal yang konkrit sudah jelas bahwasanya organsasi ekstra kampus sangat memberikan dampak positif terhadap orang yang ada di struktural organisasi khususnya ekstra kampus (PMII).
Ironi ketika mahasiswa hanya larut dalam hidonis semata, dia tidak ubahnya seorang siswa yang hanya menerima dan tidak mau mencari banyak pengetahuan. Padahal, banyak fasilitas yang konkrit dalam organisasi ekstra kampus (PMII), yang tidak digunakan atau dibiarkan begitu saja oleh kader. Ini adalah salah satu fakta yang riil bahwasanya mahasiswa mulai tidak mempunyai interest terhadap organisasi ekstra kampus khususnya para kader pergerakan. Maka dari itu, elemen yang ada di dalam tubuh pergerakan harus bergerak dan tidak pasif. Jangan cenderung jadi objek dalam hal apapun agar pergerakan mendapatkan hal yang baru dalam dinamisasi pergerakan.
Banyak hal positif yang sangat bermanfaat bagi orang-orang yang berorganisasi, khususnya organisasi ekstra kampus bagi mahasiswa. Selama dia berfikiran positif terhadap sebuah organisasi, rasa apatis terhadap organisasi timbul karena seorang sudah berfikir negatif duluan terhadap organisasi itu sendiri. Dari itu rasa apatis terhadap sebuah organisasi harus dihilangkan agar dalam organisasi tetap solid dan organisasi itu tetap mempunyai daya tawar yang tinggi. Banyak cara untuk meminimalisir asumsi negatif terhadap sebuah organisasi ekstra kampus khususnya PMII.
Pertama, kita harus melakukan perubahan terhadap paradigma pergerakan, agar para mahasiswa khususnya kader pergerakan tidak apatis dan memliki interest yang luar biasa terhadap organisasi ekstra kampus (PMII).
Kedua, adanya media corong untuk melatih skill kader pergerakan dalam ranah tulis-menulis (jurnalisme).
Ketiga, senioritas ini juga salah satu media yang sangat efektif dalam mengembangkan ideologi-ideologi yang kita miliki.
Ketiga media itu, yang dimiliki PMII Rayon Dakwah dalam mengembangkan skill dan ideologi akan berguna di dunia akademisi. Corong adalah salah satu media faktuil yang dimiliki PMII Rayon Dakwah untuk mengembangkan skill para kader pergerakan dalam ranah tulis-menulis. Kaderisasi juga salah satu media untuk para kader pergerakan dalam memperkaya ideologi. Jadi fasilitas media yang seperti ini tidak digunakan oleh para kader, sehingga kader merasa tidak dapat apa-apa dari organisasi ekstra kampus akhirnya timbul sikap apatis.
Sebenarnya cara-cara itu gampang, tinggal bagaimana para kader pergerakan memanfaatkan media itu semua secara maksimal. Kalau bisa maksimal, bisa jadi para kader pergerakan memiliki banyak pengetahuan baru. Hasil ini yang akan mempermudah para kader menjalani persoalan hidupnya. Itu semua adalah satu bekal yang harus dimiliki para kader pergerakan.
Sebenarnya masih banyak cara untuk membuat para kader mempunyai interest, progres yang jelas ke depannya sesuai dengan Aswaja. Aswaja sebagai manhajul fikr dalam PMII adalah salah satu aset terpenting yang harus dijaga, karena apabila nilai-nilai yang terkandung dalam Aswaja diaplikasikan, maka PMII akan mendapatkan daya tawar yang tinggi sampai kapanpun.
PMII salah satu dari banyak organisasi ekstra kampus terbesar di Jawa Timur khususnya. Jadi, satu hal yang sangat urgen di oraganisasi ekstra ini adalah, selama kader pergerakan mau berproses dan lebih serius di PMII maka kader-kader pergerakan akan mendapatkan banyak hal karena organisasi ini. Bukan cuma konsentrasi di ranah ideologi melainkan di ranah skill. Semua itu yang akan selalu memberikan dinamisasi ideologi dan skill pada diri kita.
Banyak orang sukses yang mau berproses dalam organisasi ekstra kampus (PMII), maka dari itu para kader sebisa mungkin memiliki kontribusi dan bisa memilki peran yang sangat signifikan baik dalam ranah sosial, politik, ekonomi dan budaya ke depannya. Karena para kader pergerakan akan kembali ke tempatnya masing-masing dan kehadirannya ditunggu banyak orang. Oleh karena itu skill dan ideologi yang telah diperoleh di dalam organisasi ekstra kampus dapat diaplikasikan secara konkrit dan bisa bermanfaat bagi orang lain sesuai dengan nilai dasar pergerakan (NDP).
0 komentar:
Posting Komentar