Tahun baru, adalah momentum yang sudah membuming untuk dirayakan. Momentum ini selalu di sambut dengan keceriaan berbagai kalangan, dengan diadakannya berbagai festival, dalam rangka ikut berpatisipasi menyambut datangnya tahun baru.
Detik-detik datangnya tahun baru membuat hati berdebar, rasanya tidak sabar menunggu merayakannya. Semua persiapan telah di siapkan oleh banyak masyarakat dalam bentuk acara yang berbeda-beda. Sehingga banyak tempat melakukan adanya perubahan sangat drastis, sebagai lambang semangat yang baru di tahun baru. Perayaan tahun baru memang telah menjadi bagian dari seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang status sosial juga agama, baik tua maupun muda. Semua orang membaur, dalam suasana sukacita dengan harapan hidup yang lebih baik lagi di tahun yang baru. Banyak resolusi dibuat, asa dan cita-cita digantungkan untuk tahun yang akan datang agar sukses dari pada tahun lalu. Namun, meskipun selalu dirayakan setiap tahun, masih banyak juga orang yang belum mengetahui sejarah atau kisah di balik perayaan tahun baru tersebut.
Perayaan tahun baru hanyalah simbolisasi belaka, bukan sebuah komitmen untuk berjalan bersama melangkah lebih baik. Ini bisa di buktikan dari tahun sebelumnya, karena kekerasan masih saja terus terjadi di Negara kita. Baik kekerasan fisik maupun non fisik. Bahkan, tingkat kejahatan makin meningkat, ari kalangan bawah hingga pejabat, seperti korupsi yang masih mengakar di Negara kita. Jika demikian yang terjadi apalah sebuah makana perayaan tahun baru bagi negara jika di setiap negara masih belum reda dari berbagai permasalahan, termasuk diri kita!
Tindak Kriminal
Menyambut datangnya tahun baru berbagai Negara sangat antusias untuk merayakannya. Di Amerika, pada hari kedua di tahun baru mayarakat dengan jumlah 1.500 berenang menceburkan diri di pulau Coney. Dan di Negara kita sendiri Indonisia, mayoritas di ramaikan dengan kembang api, berkunjung di wisata-wisata dan tempat keindahan di berbagai lainnya. Namun, ada juga sebagian anak muda yang merayakan tahun baru dengan kencan, meracik minuman, konfoi, hingga tawuran. Sungguh ini dangat mengherankan dan mencemaskan, dimana peran pemuda yang identik sebagai penerus bangsa, menyimpang dengan membuat kegelisahan bagi masyarakat.
Datangnya tahun baru, tidak hanya diwarnai dengan kegembiraan. Karena di tahun baru bukan sebuah jaminan untuk terhindar atau jauh dari berbagai masalah, melainkan juga ada sebuah kesempatan bagi seorang perampok untuk melakukan aksinya, dan sebuah hari mulia bagi teroris untuk melakukan aksinya, semisal peledakan bom di Alexandria Mesir (Surya, 2/ 1). Kejadian tragedi ini menewaskan 21 jemaah gereja yang berlangsung ketika para jemaah usai melakukan misa tahu baru. Di Jawa Timur khususnya di Jambang, kondom laku cepat di hujani pemuda. Tapi hal ini Belum jelas apakah ada korelasi positif antara tingginya penggunaan alat kontrasepsi dengan malam pergantian tahun. Yang jelas, penjualan kondom di Jombang, Jawa Timur, meningkat drastis pada malam pergantian tahun. (kompas, 3/ 1). Tidak hanya itu, terdata dikoran Kompas data yang menunjukkan hunian kumuh yang meningkat, hal itu butuh konsep bersama untuk mengatasinya. Dan yang amat menyedihkan, menjelang tahun baru aparat masih harus mengawasi wisata pantai kenjeran, untuk mengatisipasi kejahatan asusila dan merazia tempat-tempat yang menimbulkan kerusuhan.
Sungguh sangat memperhatikan, dimana perayaan tahun baru yang seharusnya diisi oleh semangat untuk memperbaiki diri. Tetapi justru hanya dirayakan, dan diisi dengan perta pora yang berujung kerusuhan yang meresahkan warga.
Pencemaran Alam Sekitar
Selama tahun baru berlangsung berbagai masyarakat melakukan perayaan besar-besaran, khususnya yang berada di kalangan perkotaan, ternyata hal ini merepotkan Dinas Kebersihan. mereka kewalahan mengurusi sampah-sampah yang berserakan di manan-mana. Contohnya di Jakarta timur sampah yang terkulmpul sampai 7.149 ton , 19% lebih banyak dari pada sampah harian, yang tercatat 6000 ton. Lain lagi, jika melihat sampah di wisata-wisata, taman-taman dan tempat lainnya. Sampah bukan hal yang sepele, karena membutuhkan tenaga yang banyak, sehingga harus menambah para pekerjanya untuk mengurusi sampah yang ada di mana-mana.
Kebahagiaan dan kekerasan di tahun baru tumbuh menyatu di kalangan masyarakat. Hal ini, tidak boleh dibiarkan menjadi tradisi kegenerasi berikutnya. Dikarenakan, selain tidak baik bagi kesehatan Negara dan warganya, perbuatan tersebut tidak sesuai dengan rasa sayang kita terhadap bangsa atau tanah air, yang seharusnya kita merawat lingkungan bangsa kita, apalagi tepat di tahun baru. Dimana tahun baru, adalah sebuah pintu gebang untuk langkah lebih baik tanpa ada kekerasan atau pencemaran likunngan alam di awal masuk tahun baru.
Seharusnya, perayaan tahun baru itu sebuah gerbang utama untuk masuk pada harapan bersama hal yang baru, melalakukan perenungan terlebih dahulu atau membuat strategi ideal buat kehidupan kedepannya. Langkah semacam ini, sebuah kesiapan untuk menjalani kehidupan yang berarti, menjalani kehidupan yang lebih baik dengan harapan yang cerah. Agar makna perayaan tahun baru dapat kita rasakan tidak hanya ritual belaka yang berbungkus kebahagiaan sementara dan kegelisahan di akan datang.
Pemerintah harus tegas dan mempersiapkan segala sesuatu yang di perlukan demi menjegah keamanan sosial agar ketertiban di segala penjuru berjalan dengan lancar pada berlangsungnya tahun perayaan tahun baru. Dari fenomena di atas, siapakah yang akan bertanggung jawab atas semuanya? Ini salah satu pertanyaan yang harus di jawab, karena jika tidak ada yang menanggulangi kejadian ini akan ada sebuah tradisi membahayakan pada setiap kali perayaan tahun baru, dengan sebuah tradisi baru bersifat negatif yang membuat keresahan pada masyarakat terus menerus dan turun temurun. Apakah kita akan merayakannya secara tertib atau tidak usah merayakannya, demi kenyamanan bersama!!! Asyari sosiologi IV*
0 komentar:
Posting Komentar