Waktu terus bergerak dan tak pernah berjalan surut. Kini tak terasa tahun 2010 telah kita lewati dan kita berada di tahun 2011. Bagi sebagian orang yang percaya dengan ramalan penanggalan kuno bangsa Cina, maka tahun ini kita berada pada Shio Kelinci. Tahun macan telah kita tinggalkan. Seiring berjalannya waktu, selayaknya kita harus banayakmelakukan kebaikan. Membuka lembaran baru dan menutup buku lama adalah kemestian bagi setiap individu.
Menutup buku lama bukan berarti kita harus melupakan masa lalu. Akan tetapi yang lebih penting adalah untuk mengevaluasi diri kita sendiri demi memperbaiki kelemahan kita pada tahun sebelumnya. Dengan bergantinya tahun, maka berakhirlah satu semester yang telah kita lalui. Sebagai seorang mahasiswa, kita harus mengintropeksi diri. Selama satu semester yang lalu, apa yang telah kita peroleh? Apakah semua yang telah kita rencanakan sebelumnya berjalan dengan apa yang kita harapkan? Apakah kita masih bersahabat dengan kemalasan yang seharusnya tidak lagi berkembangbiak dalam diri kita? Banyak persoalan yang perlu kita jawab satu persatu untuk mengenalpasti masalah yang ada.
Perkara terpenting yang perlu kita lakukan adalah mengevaluasi diri kita sendiri. Kurang lebih melalui evaluasi diri kita sendiri, akan diketahui segi positif, negatif, rintangan dan tindak lanjut yang perlu dilakukan demi perbaikan atau pencapaian sebuah tujuan. Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita untuk merenung kembali kelemahan-kelemahan pada semester yang lalu untuk kita perbaiki.
Perkara pertama yang perlu kita evaluasi adalah tentang sejauh mana pemahaman kita terhadap sesuatu materi yang telah kita pelajari. Apakah pemahaman kita terhadap sesuatu matakuliah yang kita pelajari mantap selayaknya seorang mahasiswa? Apakah kita masih tetap dengan kemusykilan-kemusykilan yang selalu menghantui diri kita? Tahap pemahaman seseorang itu bisa dinilai dengan memperbanyak soal jawab dan diskusi dengan teman dan dosen. Dengan itu, kita bisa mengetahui tingkat pemahaman diri kita sendiri. Sekiranya diri kita sendiri masih minim tentang pemahaman salam suatu materi, seharusnya kita mempelajari kembali materi tersebut sehingga kita betul-betul menguasainya.
Selain itu, hal yang perlu kita perhatikan adalah tentang cara belajar kita. Adakah cara belajar kita yang masih tetap sama seperti sebelumnya? Mungkin saja cara belajar kita masih tetap sama seperti anak SMA yang sering mengharapkan bantuan orang lain untuk mendalami sesuatu materi. Seperti yang kita ketahui, siswa SMA membutuhkan penerangan sepenuhnya dari guru mereka untuk memahami sesuatu pelajaran. Haruskah kita juga masih tetap begitu? Padahal, dalam kenyataannya, seseorang mahasiswa mendapatkan 25% ilmu secara formal di dalam kelas perkuliahan dan selebihnya mahasiswa dituntut untuk mencari sendiri.
Untuk membendung masalah cara belajar yang tidak efektif ini, kita bisa memperbaikinya dengan mengatur cara belajar kita. Langkah pertama yang bisa kita ambil adalah dengan membaca serta memahami isi buku yang dibaca. Setelah itu kita komparasikan dengan fakta yang ada di sekeliling kita untuk menambahkan pemahaman dalam sesebuah proses pembelajaran. Untuk memantapkan lagi cara pembelajaran, kita disarankan agar kita memperbanyak diskusi dengan temnan-teman se-kosma. Melalui cara ini, idea seseorang itu bisa tersalurkan dengan tepat dan berkembang.
Sebagai seorang mahasiswa yang bijak, kita haruslah pintar membagi waktu. Apalagi jika seseorang itu berkecimpung dalam dunia organisasi atau kegiatan ekstra kampus. Amat penting bagi seseorang supaya bisa mengatur waktu dan konsentrasinya sesuai mengikut keadaan. Pada kenyataannya, mayoritas aktifis atau mahasiswa yang aktif dalam organisasi ekstra kampus cenderung meninggalkan kuliah mereka. Padahal, absensi di kelas juga memainkan peranan penting dalam penilaian IP (indeks prestasi) yaitu sebanyak 20%. Hal ini seharusnya tidak terjadi di kalangan mahasiswa yang ingin mengecapi kesuksesan. Kemampuan yang didapat daei organisasi ekstra kampus harus mendukung prestasi akademik.
Setelah menjalani kehidupan mahasiswa untuk beberapa semester, seharusnya kita sudah bisa menilai diri kita sendiri. Apa yang bisa kita lakukan? Apakah kita hanya bisa memahami materi yang disampaikan oleh dosen seadanya, tanpa menerapkan atau memanfaatkannya di dalam realita sehari-hari? Hal ini sangat penting bagi kita untuk merenung kembali hal tersebut, karena masa depan yang akan kita jalani kedepan amat berat. Mungkin saja lima tahun ke depan, setelah kita wisuda, kita dituntut untuk mempunyai kelebihan-kelebihan dan kredibilitas yang tidak ada pada orang lain untuk melamar sesuatu pekerjaan. Perkara ini perlu kita biasakan dan pelajari mulai sekarang. Skill-skill yang tidak ada pada kebanyakan orang lain, seperti bisa mempresentasikan dengan baik, meyakinkan audien, kebolehan menggunakan aplikasi Microsoft dan lain-lain amat dibutuhkan kelak. Hal ini penting untuk kita ambil serius demi mendapatkan peluang pekerjaan yang lebih cerah di masa depan.
Pernahkah kita berfikir bahwa kita telah mengeluarkan biaya sebesar Rp. 800,000 – Rp. 1,200,000 per semester hanya untuk mendapatkan pendidikan yang selayaknya di perguruan tinggi? Jumlah tersebut tidak sedikit kita. Sekiranya kita masih tetap saja berada dalam kemunduran dan tidak memperbaiki kualitas diri kita mulai dari sekarang, kita mungkin akan menyesal di masa depan. Malah yang lebih menyedihkan lagi, kita tergolong dalam orang-orang yang sangat rugi. Oleh sebab itu tahun baru ini, alangkah baiknya memperbaiki segala kelemahan kita sebagai mahasiwa di semester yang baru supaya menjadi seorang mahasiswa yang sukses dalam berbagai bidang. Eny Psikologi IV**
0 komentar:
Posting Komentar