Selasa

Kekuatan Bumi Menurun


Sekarang ini, kerusakan alam yang  dapat merugikan makhluk hidup terjadi hampir di setiap belahan dunia. Terjadinya bencana alam seperti  tanah longsor, gempa bumi, kebakaran hutan, banjir, stunami, mencairnya gletser di kutub, salah satu pemicu terjadinya pemanasan global.
Akhir-akhir ini para ilmuwan sibuk mengurusi peningkatan suhu atmosfer,  suhu rata-rata l pada permukaan Bumi meningkat 0,74±0,18°C (1,33± 0,32°F) selama seratus tahun terakhir ini. Intergovernmental Panel Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh beberapa aktifitas manusia seperti, efek rumah kaca faktor utama terjadinya pemanasan global di bumi. Karena panas dari matahari yang masuk ke atmosfer bumi, tidak semuanya bisa dipantulkan kembali keluar atmosfer. Sebagian panas tersebut tetap tertahan di dalam atmosfer bumi. Penyebabnya adalah polusi besar-besaran gas CO2 yang berlebihan bisa menghambat keluarnya panas matahari yang dipantulkan bumi. Selain rumah kaca, industri-industri juga ikut menyumbangkan pencemaran udara melalui limbah dan pembuangan hasil pembakaran mesin serta masih banyak pemicu yang dapat menjadikan pemanasan global.
Dampak dari kenaikan temperatur global, menyebabkan mencairnya es di kutub utara dan selatan, sehingga mengakibatkan terjadinya pemuaian massa air laut, dan kenaikan permukaan air laut serta pergeseran musim sebagai akibat dari adanya perubahan pola curah hujan. Perubahan iklim mengakibatkan intensitas hujan yang tinggi pada periode yang singkat serta musim kemarau yang panjang.
Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai warga bumi untuk turut berperan serta mengatasi peristiwa global warming dan perubahan iklim (climate change) yang sedang dialami bumi, dimulai dari hal-hal kecil yang dapat dilakukan oleh semua orang dari rumah tempat kita tinggal.  Diantaranya seperti hal-hal berikut ini,  membatasi emisi, menghemat bahan bakar minyak, hemat penggunaan bahan kertas dan tisu karena terbuat dari kayu yang harus ditebang dari pohon di hutan. Sedangkan hutan dibutuhkan untuk menetralisir emisi CO2 di bumi, hindari fast food karena jenis makanan ini merupakan penghasil sampah terbesar di dunia. Kumpulkan sampah dan buang di tempat yang sesuai dengan peruntukkannya. Jika memungkinkan pisahkan yang organik dan non organik, tanam pohon karena  sekecil apapun pohon yang kita tanam sudah pasti akan berperan untuk menetralisir CO2.  Yang paling penting adalah beritahu kepada sebanyak mungkin orang sebagai warga bumi, akan bahaya pemanasan global. Ajarkan anak dan cucu untuk menghormati serta turut menjaga alam dan lingkungan. Ahmad Bejo, BKI IV*




0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes